9 Film Tiruan King Kong Paling Aneh!

The War of Gargantuas menghadirkan cerita yang berfokus pada dua sosok monster humanoid yang keduanya lahir dari sel asli monster Frankenstein. Green Gargantua lahir dan tumbuh menjadi makhluk yang tenang dan damai serta dibesarkan di sebuah gunung. Sedangkan, Brown Gargantuas tumbuh menjadi monster yang mengerikan dan senang untuk membunuh. Hal tersebut karena Brown Gargantua terkena radiasi polusi.

Ketika Brown Gargantua sering menghabisi nyawa orang lain, justru Green Gargantua yang kemudian dituduh sebagai pelaku pembunuhan tersebut. Hal itu membuat para ilmuwan pun memutuskan untuk menolongnya. The War of Gargantuas rilis pada 1966 dan merupakan film produksi Jepang. Filmnya sendirir dianggap sangat menghibur berkat adegan aksi yang menghadirkan koreografi menarik.

Namun, banyak hal-hal yang dianggap kurang masuk akal dan aneh yang muncul dalam film ini. Yang menarik adalah Quentin Tarantino sendiri mengakui bahwa film Kill Bill Vol. 2 terinspirasi dari film ini yang mana membuat dia menghadirkan adegan pertarungan antara dua karakter utama. Brad Pitt juga mengakui bahwa film ini jadi salah satu alasan mengapa kemudian dia memutuskan untuk menjadi aktor.

Film ini menghadirkan cerita yang berfokus pada seorang pemilik pertunjukan sirkus bernama Mark Remington, Dia merupakan sosok yang terlalu menjaga harga dirinya ketika bisnisnya tersebut perlahan mulai bangkrut. Sirkus miliknya perlahan mulai gagal dan dia kekurangan uang. Meskipun begitu, dia bersumpah akan melakukan apapun untuk menyelamatkan bisnisnya, termasuk mencuri.

Untungnya, dia tidak benar-benar melakukan hal tersebut. Mark justru pergi ke sebuah wilayah yang tidak diketahui namanya yang ada di wilayah Afrika. Dia melakukan hal tersebut setelah mengetahui ada seekor gorilla yang sangat besar berkeliaran di sekitar hutan. Mark sendiri berencana untuk menangkap gorilla tersebut dan kemudian memabwanya ke Amerika.

Namun, nyatanya hal tersebut tidak semudah yang dia bayangkan. Salah satu alasan mengapa film The Great Gorga jadi salah satu flm tiruang King Kong paling aneh adalah karena efek spesial yang sangat kurang maksimal. Karakter Gorga juga nampak kurang menarik dan kurang meyakinkan, di mana banyak penonton tahu dan sadar bahwa itu adalah sosok manusia dengan kostum. Dialognya juga bisa dibilang sangat aneh.

Rasanya Geek sudah bisa menebak jika ini merupakan film tiryang King kong paling aneh yang bisa dilihat dari kualitas filmnya. Meskipun dibuat dengan dana terbatas, film ini dianggap sedikit lebih baik dari film di atas karena tidak ada momen pengambilan gambar ulang atau dialog yang kurang menarik.

Film tiruan King Kong paling aneh selanjutnya adalah The Mighty Peking Man. Film ini bercerita tentang seorang penjelajah yang mengalami sakit hati. Dalam hidupnya, tidak ada yang dia cintai selain kekasihnya dan juga adiknya. Namun, ironisnya adalah justru mereka berdua yang mengkhianati sang penjelajah tersebut. Dia kemudian memutuskan untuk menerima tawaran dari sekelompok penjelajah asal Hong Kong.

Mereka ingin Johnny membantu mencari seekor kera raksasa yang ada di pegunungan Himalaya. Dia pun melihat kesempatan tersebut untuk pergi dari realita yang menyedihkan yang menimpa dirinya. Singkat cerita, kera tersebut berhasil ditangkap dan dibawa ke Hong Kong. Namun, kera itu justru lepas dan seperti yang kita ketahui selanjutnay kera tersebut justru menjadi sosok monster mengerikan yang merusak apapun.

Yang menarik adalah film ini rilis satu tahun pasca perilisan film remake dari King Kong, yaitu pada 1977. Jika Geeks melihat filmnya rasanya sudah sangat jelas dari mana film ini terinspirasi. Meskipiun memiliki elemen cerita yang sama seperti King Kong, namun The Mighty Peking Man lebih menghadirkan fokus pada cerita cinta Johnny. Dalam perjalanannya, dia bertemu dengan sosok wanita lainnya.

Released only a year after the King Kong remake, it’s clear where the inspiration for The Mighty Peking Man came from. Thankfully, the movie offers a little more by weaving in a great love story. Johnny pairs up with another woman as a rebound, only for him to later be found in bed with his original cheating lover. So poor is his decision-making that the monster even becomes more likable than him.

Film A*P*E memunculkan pertanyaan besar di kalangan penonton filmnya sejak awal. Mereka akan bertanya mengapa dan apa alasan seekor gorilla dengan ukuran tubuh yang sangat besar dikurung di sebuah kapal pengangkut minyak. Namun, jangan harap jika kemudian para penonton akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, Kita kemudian melihat momen di mana gorilla tersebut melompat ke air.

Dalam adegan tersebut, sang gorilla kemudian bertarung menghadapi makhluk laut seperti hiu putih. Gorilla tersebut kemudian berenang menuju wilayah Korea Selatan dan di sana dia mulai meneror orang-orang. Yang juga menarik adalah gorilla tersebut secara tidak sengaja tertarik dengan seorang aktris Amerika yang sedang melakukan proses shooting di Korea. Dia pun kemudian diculik oleh gorilla tersebut.

Dari alur ceritanya, mungkin terdengar tidak asing karena pada kenyataanya cerita tersebut mirip dengan film King Kong. Namun, yang menjadi catatan dari film ini adalah bagaimana gorilla tersebut begitu bernafsu terhadap sang aktris membuat film ini sempat mendapatkan judul alternatif ketika dirilis ulang yaitu Attack of the Giant Horny Gorilla. Banyak hal aneh yang muncul di film ini, bahkan bisa dibilang ini adalah salah satu film tiruan King Kong yang paling aneh. Contohnya adalah bagaimana gorilla tersebut menari dan muntah serta memandang ke arah kamera sambing mengacungkan jari tengah.

Bagaimana jika sosok Kong bukanlah jantan melainkan betina. Inilah yang kemudian coba dihadirkan dalam film Queen Kong yang rilis pada 1976. Pada dasarnya, film ini benar-benar memiliki premis yang sama dan cerita yang sama dengan film King Kong. Hanya saja sosok King Kong yang jadi sorotan utamanya diganti oleh gorilla betina yang kemudian diberi nama Queen Kong.

Dalam filmnya, bukan seorang kru laki-laki dan seorang aktris wanita yang pergi ke hutan melainkan kru perempuan dan seorang pencuri bernama Ray Fay. Mereka memanfaatkan Ray sebagai aktor utama dalam film yang sedang mereka buat. Dan ketika proses shooting terjadi, Ray yang justru diculik oleh Queen Kong dan dia jatuh cinta terhadap pria tersebut sesuatu yang mungkin aneh di bayangan banyak orang.

Disutradarai oleh yang Frank Agrama, sebenarnya film ini menjadi pionir cerita cinta antara manusia dan hewan. Secara logika dan penelitian, memang primata bisa jatuh cinta terhadap manusia. Namun, bagi banyak orang pada umumya ide tentang jatuh cinta antar spesies tersebut dirasa akan sangat gila. Dan film ini jadi bukti nyata dari hal tersebut.

Selain menjadi film yang menirukan alur cerita film King Kong, King Of Kong Island juga menirukan alur cerita dari film populer lainnya yaitu Tarzan. Filmnya menghadirkan cerita tentang seorang ilmuwan gila yang meyaki bahwa kera bisa menjadi mainan yang menarik yang bisa dia manfaatkan sesuka hatinya. Hal tersebut membuat sang ilmuwan kemudian pergi ke Kenya.

Tujuannya adalah melakukan uji coba terhadap alat yang bisa mengendalikan pikiran dari para hewan. Apa yang dilakukan oleh sang ilmuwan gila tersebut kemudian membuatnya berurusan dengan seorang wanita bernama Eva. Dia adalah wanita yang sejak lahir berada di hutan. Evan dibesarkan oleh para kera dan bisa berkomunikasi dengan mereka. Kita kemudian melihat cerita di mana sosok villain lainnya muncul seperti para tentara bayaran.

Film ini bisa dibilang merupakan tipuan bagi para penonton, apalagi yang menantikan kemunculan dari kera raksasa tersebut. Pasalnya, tidak ada kera raksasa yang muncul dalam filmnya terlepas di judul film ini menjual nama Kong. Yang menarik adalah filmnya sendiri sebenarnya memiliki judul awal Eva the Savage Venus. Namun, menyadari para penonton Amerika sangat tertarik dengan Kong para produser pun memutuskan mengganti judulnya.

Ternyata di tahun 2021 sempat muncul film tiruan King Kong lainnya yang berjudul Ape vs. Monster. Ini merupakan film fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Daniel Lusko dan diproduksi oleh rumah produksi The Asylum. Sebenarnya, The Asylum memang sebuah rumah produksi yang diketahui sudah sering menghadirkan tiruan atau paordi dari film-film blockbuster.

Dari judul sendiri tentunya Geeks sudah tidak asing dengan film yang mereka tirukan, yaitu Godzilla vs. Kong, yang rilis pada 2021 kemarin. Meskipun mayoritas cerita dalam film Ape vs. Monster menirukan cerita Godzilla vs. Kong, namun mereka juga menirukan alur cerita beberapa film lainnya seperti Godzilla versi tahun 1998, Yonggary, dan Rampage. Dalam film Ape vs. Monster kita akan melihat pertarungan antara seekor kera yang pernah dikirim ke luar angkasa menghadapi seekor kalajengking yang tiba-tiba berubah menjadi raksasa setelah terkena kontaminasi.

Sesuai judulnya, satu-satu hal yang bisa dinikmati dari film ini adalah momen pertarungan antara sang kera dan monster kalajengking tersebut. Selain hal itu, hampir tidak ada hal lain yang bisa dinikmati atau bisa diberikan penilaian positif dari filmnya. Banyak hal-hal dan momen dalam film tersebut yang dianggap kurang berhasil atau kurang menarik oleh para fans.

Film tiruan King kong paling aneh yang selanjutnya adalah Konga. Sebelum sosok Michael Konga muncul sebagai Alfred di film Batman garapan Tim Burton dan Joel Schumacher, dia sempat berperan sebagai Dr. Charles Decker di film ini. Dalam filmnya, Decker menghabiskan banyak sekali waktu untuk melakukan penelitian terhadap tanaman pemakan daging dan juga binatang di Uganda.

Dia memiliki seekor binatang peliharaan berupa simpanse bernama Konga yang kemudian dia bawa kembali ke London. Ingin membuktikan bahwa binatang dan tumbuhan saling berhubungan dia pun menyuntikan Konga dengan serum buatannya yang terbuat dari tanaman pemakan daging. Efeknya adalah dia justru berubah menjadi seekor kera raksasa. Decker justru memanfaatkan kong sebagai “senjata” mengalahkan saingannya.

Bisa dibilang Konga bukan meniru, melainkan menjiplak hampir seluruh elemen dari film King Kong. Contohnya adalah judul film ini yang diambil dari nama “Kong” dengan tambahan huruf “a” di depannya. Kemudian, di poster promosi filmnya pun secara terang-terangan film ini menghadirkan kata “King Kong” yang menipu para calon penonton yang menganggap jika ini adalah sekuel dari film king Kong.

Film tiruan King Kong paling aneh yang terakhir adalah King Kong TNT. Meskipun film ini dianggap “sekuel” dari film Konga, pada kenyataanya banyak hal yang berbeda dalam ceritanya. Film Konga TNT kembali menghadirkan formula cerita tentang kera yang berubah menjadi raksasa setelah disuntik serum. Namun, di film ini serum yang disuntikan berasal dari luar angkasa bukan berasal dari tanaman karnivora.

Peristiwa tersebut bermula ketika seorang ahli pencari jejak bernama Skipper Simth berusha untuk mencari reruntuhan sebuah kapal liuar angkasa yang ada di Amazon. Dia mendapatkanm tugas untuk mencari teknologi luar angkasa di kapal tersebut. Para ilmuwan kemudian melakukan penelitian terhadap teknologi luar angkasanya dan menghadirkan sebuah serum yang mereka suntikan kepada seekor kera.

Efeknya adalah kera tersebut berubah menjadi raksasa dan menjadi liar dan tidak terkendali. Yang menarik adalah film ini menghadirkan sosok dua karakter manusia anak-anak yang dalam ceritanya diperlihatkan sudah mengenal Kong sebelum dia berubah menjadi raksasa. Kedua anak tersebut pun berusaha untuk mengendalikan dan membuat kera raksasa tersebut kembali seperti semula.

King Kong menjadi salah satu film populer yang banyak ditirukan oleh berbagai pihak. Mereka ingin menghadirkan kesuksesan yang sama seperti film tersebut, namun bisa dibilang caranya tidak cukup baik. Meskipun sebuah film bisa saja terinspirasi oleh film lainnya, namun tidak menutup kemungkinan jika film tersebut menirukan apa yang muncul di film inspirasinya.