Di sepanjang kemunculannya di Ultra series beberapa Ultraman diketahui memiliki form yang sulit untuk dikendalikan. Dalam hal ini, form dahsyat tersebut mengancam nyawa baik para host manusianya ataupun dari Ultraman itu sendiri. Ketika para Ultraman bertarung menghadapi monster atau ancaman lain, mereka akan mengerahkan segala hal termasuk menggunakan sebuah form yang kuat. Namun, tidak jarang form Ultraman tersebut sangat sulit untuk dikendalikan yang membuat nyawa mereka terancam. Apa saja?

7Supreme Version – Ultraman Gaia

Form Ultraman paling sulit dikendalikan yang pertama adalah Ultraman Gaia Supreme Version yang muncul dalam series Ultraman Gaia. Geeks yang merupakan penggemar Ultra Series di Indonesia pasti tahu siapa Ultraman Gaia yang debut pada tahun 1998. Yang menarik adalah Ultraman Gaia memiliki julukan sebagai Ultraman asli bumi. Ada alasan menarik dari sebutan tersebut.

Alasan mengapa Gaia disebut sebagai Ultraman asli Bumi adalah karena pada dasarnya dia adalah personifikasi cahaya Bumi yang akhirnya menjalin ikatan dengan Gamu Takayama. Selain menjaga Bumi dari serangan para kaiju, tujuan utama Gaia adalah menghalau invasi dari energi kegelapan luar angkasa yang disebut Radical Destruction Bringer. Untuk mengalahkannya, Gaia sampai mengembangkan berbagai teknik epik, termasuk Photon Edge, Quantum Stream, Gaia Slash, Gaia Healing, dan Gaia Blizzard.

Ultraman Gaia memiliki sebuah form dahsyat yang cukup legendaris yaitu Ultraman Gaia Supreme Version. Form ini muncul dalam seriesnya di episode 20 ketika Gaia diperlihatkan bertarung menghadapi Kaiju Zoruim. Dalam ceritanya, dia bisa mengakses kekuatan Ultraman Agul. Dengan kekuatan dahsyat yang diterima oleh Gaia berdampak pada energi atau tenaga dari Gaia yang sangat terkuras habis. Pemakaian tanpa perhitungan tentunya akan mampu menghilangkan nyawa dari penggunanya. Namun, fakta bahwa form ini sering digunakan seolah mengabaikan konsekuensi tersebut.

Kembali
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.