Home MOVIE MOVIE FEATURES Penjelasan G-Cell, DNA Godzilla Yang Sangat Penting!

Penjelasan G-Cell, DNA Godzilla Yang Sangat Penting!

Dalam franchise Godzilla terdapat satu hal penting yang muncul dalam ceritanya yaitu DNA Godzilla yang disebut G-Cell. Godzilla merupakan sebuah makhluk yang sangat spesial. Dia merupakan seekor dinosaurus yang tertidur dan harus terkena paparan radiasi nuklir. Akibatnya, dia pun berubah menjadi sosok monster mengerikan seperti yang kita ketahui sekarang. Namun, ada satu hal yang penting yang muncul dalam cerita Godzilla yaitu G-Cell.

3 Penjelasan Tentang G-Cell

Pada kemunculan awal Godzilla di tahun 1955 dia merupakan monster yang mengancam Jepang akibat paparan radiasi nuklir. Akibat dari hal ini, selain mengalami perkembangan tubuhnya menjadi monster Godzilla juga mendapatkan peningkatan kekuatan dahsyat. Contohnya adalah bagaimana dia bisa memiliki serangan Atomic Breath yang sangat ikonik dan radiasi menjadi sumber kekuatannya.

Seiring berjalannya waktu, selain desain dari Godzilla berbagai hal yang terkait dengan monster tersebut juga mengalami perubahan dan perkembangan. Banyak kemampuan dahsyat lainnya yang membuat Godzilla menjadi monster mengerikan. Bahkan, dengan kemampuan dahsyat yang Godzilla miliki tersebut dia bisa saja menghancurkan bumi. Dan ini juga yang membuat dia jadi monster paling kuat.

Seperti yang disebutkan di atas, Godzilla merupakan karakter monster yang spesial. Saking spesialnya, hal yang ada di dalam tubuh Godzilla pun menjadi hal yang sangat penting bagi franchise ini yaitu DNA miliknya yang kemudian dikenal dengan sebutan ‘G-Cell.’ Dalam ceritanya, G-Cell mampu merubah apa yang ada di sekitarnya. Bahkan, DNA Godzilla ini sering menjadi kunci bagi manusia untuk menciptakan monster.

Istilah “G-Cells” sendiri muncul dalam film Godzilla vs Biollante dan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi franchisenya. G-Cell sangat berguna bagi apapun karena berkaitan dengan material genetik dari Godzilla. Di dalam inti sel Godzilla tersebut terdapat radiasi nuklir dalam jumlah yang sangat luar biasa. Meskipun tubuhnya terus mengeluarkan kekuatan radioaktif, namun sel unik ini membuat tubuhnya bisa menyerap hal tersebut.

Bahkan, keunikan dari sel DNA milik Godzilla ini membuat sang monster bisa menyerap energi tanpa batas dari berbagai sumber. Selain itu, di dalam G-Cells terdapat sebuah zat yang misterius yang disebut sebagai “Organizer G-1.” Ini yang membuat Godzila kemudian tahan terhadap berbagai luka dan bisa sembuh dengan sendirinya. Sayangnya, film Godzilla vs Biollante tidak banyak menjelaskan tentang hal ini.

Selain mampu menyembuhkan luka dari Godzilla, G-1 juga diyakini mampu untuk meningkatkan makhluk apapun dan memiliki efek yang sama. Juga, zat misterius tersebut bisa melakukan mutasi atau merubah siapapun dan apapun yang terkena atau ada di sekitar zat tersebut. Dalam cerita filmnya, G-Cell alias DNA Godzilla ini juga yang kemudian menjadi cara untuk menghidupkan Biollante dengan menyatukan DNA Godzilla dengan bunga mawar.

Kemunculan G-Cell Di Era Modern – Ke Halaman 2

2 Kemunculan G-Cell Di Era Modern

Di era yang modern, seperti heisei dan Millenium, G-Cell menjadi dasar genetik bagi kemunculan berbagai monster yang jadi musuh bagi Godzilla. Dalam film Godzilla vs. Biollante, setelah Godzilla menyerang Tokyo di tahun 1984, para ilmuwan dari seluruh dunia berusaha untuk mempelajari sisa dari monster raksasa tersebut. Dan dalam penelitian tersebut G-Cell adalah hal yang banyak diperbincangkan.

Bahkan, yang menarik adalah G-Cell menjadi sesuatu yang juga diperebutkan oleh banyak pihak, termasuk para peneliti lain dan pihak pemerintah. Untuk kasus Biollante, monster tersebut muncul ketika seorang ahli genetik bernama Shiragami kehilangan putrinya akibat serangan teroris. DIa kemudian menggabungkan DNA miliknya dengan tanaman mawar demi mengingat sang putri.

Bunga mawar tersebut ternyata mengandung sedikit kesadaran dari sang putri dan juga DNA dari Godzilla yang terpapar radioaktif. Inilah asal mula terbentuknya monster Biollante, yang kemudian menjadi musuh dari Godzilla dalam filmnya. Monster ini bertarung menghadapi Godzilla dua kali dan sebanyak dua kali itu juga Biollante kalah. Meskipun begitu, di akhir hayatnya Biollante mengubah dirinya menjadi spora.

SpaceGodzilla menjadi contoh lainnya bagaimana G-Cell menjadi hal yang penting di franchise Godzilla untuk menghadirkan monster lain. Dalam ceritanya diperlihatkan bagaimana kaiju baru yang berasal dari luar angkasa tiba di bumi. Yang menarik adalah bentuknya sangat mirip dengan Godzilla. Kaiju ini kemudian berhadapan dengan robot buatan manusia yang bernama Moguera.

Setelah pertarungan selesai, manusia pun mempelajari kaiju tersebtu dan menemukan bahwa kaiju ini merupakan kloning secara genetik dari Godzilla. Mereka kemudian memberi nama kaiju tersebut yaitu SpaceGodzilla. Kaiju ini diduga muncul akibat spora dari Biollante yang menyebar ke luar bumi. Spora tersebut kemudian terhisap ke lubang hitam dan kemudian menghasilkan sebuah organisme baru.

Perlahan kemudian sel tersebut berkembang menjadi makhluk yang kemudian dikenal dengan nama SpaceGodzilla. Kaiju luar angkasa ini kemudian bertarung menghadapi MOGUERA dan Godzilla. Dia pun kalah dan di momen terakhirnya dia kabur dari bumi dan kembali memecah tubuhnya menjadi banyak sekali spora seperti halnya Biollante. Dan monster terakhir yang bangkit akibat G-Cell Godzilla adalah Ogra.

Ogra merupakan nama monster yang diberikan oleh Organization G-1, yang memberikan monster tersebut berbagai kekuatan dan hal lain. Merekelah yang menciptakan monster tersebut. Orga sendiri merupakan kumpulan makhluk luar angkasa yang kemudian digabungkan dalam satu tubuh. Organization G-1 sempat berhasil menculik Godzilla dan kemudian mengambil G-Cell di tubuhnya.

Namun, ketika kemudian G-Cell digabungkan dengan kumpulan alien tersebut yang terjadi adalah Ogra bermutasi tanpa kendali. Dan yang paling epik tentunya adalah bagaimana Ogra bermutasi menjadi monster yang sangat besar. Ogra sempat berusaha untuk mengalahkan Godzilla dan mengonsumsinya demi mendapatkan sisa DNA miliknya. G-Cell dalam tubuhnya sempat membuat Godzilla kewalahan menghadapi Ogra.

Meskipun begitu, pada akhirnya, Ogra berhasil dikalahkan dan mengalami nasib yang sama seperti monster lainnya. Dalam pertarungan itu, Raja Para Monster mengeluarkan serangan gelombang nuklir dari jarang dekat yang membuat Ogra akhirnya kalah. Sayangnya, ini jadi momen terakhir dari kemunculan G-Cell di franchise Godzilla.

G-Cell Di Film Godzilla Minus One – Ke Halaman 3

1 G-Cell Di Film Godzilla Minus One

Bagian akhir dari film Godzilla Minus One membuat banyak para fans banyak memunculkan pertanyaan. Sang pahlawan utama dalam cerita, mantan pilot tempur Shikishima, kehilangan sang kekasih dalam serangan Godzilla di wilayah Ginza. Meskipun sempat diduga sudah tewas, namun Shikishima kemudian mendapatkan pesan mengenai sang kekasih setelah dia berhasil mengalahkan Godzilla.

Setelah tiba di sebuah rumah sakit, Shikishima melihat bagaimana sang kekasih ternyata masih hidup namun dengan luka yang sangat parah. Namun, momen kemudian berubah ketika sang kekasih Shikishima tersebut diketahui memiliki sebuah bekas luka berwarna hitam yang ada di lehernya. Dalam Godzilla Fest Osaka 2024, sang sutradara, Takashi Yamazaki, memberikan tanggapannya terkait hal tersebut.

Menurutnya, apa yang terjadi dengan Noriko tersebut merupakan perwujudan dari efek G-Cell yang memengaruhi tubuhnya setelah dia mengalami momen hampir tewas. Kemudian, dalam momen akhir di filmnya, nampak bagaimana potongan kecil dari daging Godzilla. Berdasarkan hal tersebut, muncul spekulasi jika kekasih Shikishima tersebut berhasil bertahan hidup dari reruntuhan di Ginza berkat kemampuan regenerasi G-Cell yang dia makan dari potongan daging Godzilla.

Namun, tidak diketahui bagaimana kemudian nasib dari Noriko selanjutnya dan apa efek yang akan dia terima. Belum ada informasi apakah filmnya akan menghadirkan sekuel, meskipun Yamazaki sendiri tertarik untuk menghadirkan film lainnya. Dan jika itu terjadi bukan tidak mungkin jika kemudian filmnya akan memberikan penjelasan mengenai G-Cell di tubuh Noriko dan apa efeknya terhadap manusia.

G-Cell merupakan sebuah alat cerita yang menarik dalam franchise Godzilla. Dengan menceritakan kepada para penonton sedikit hal yang ada di dalam monster tersebut, mereka bisa mengenal lebih jauh dari monster favorit tersebut. Di sisi lain, para penulis film juga bisa mengeksplor banyak hal dengan memanfaatkan hal tersebut. Dan yang menarik juga, apa yang dihadirkan di film Godzilla Minus One bisa menghadirkan kemungkinan lainnya mengenai eksperimen ilmiah mengenai G-Cell.

Sejauh ini, G-Cell baru muncul dan diperkenalkan di franchise Godzilla milik Toho. Mungkin, kedepannya, G-Cell bisa juga muncul atau dibahas di MonsterVerse. Dalam universe tersebut bisa dibilang Monarch memiliki peluang untuk bisa memberikan penjeasan ilmiah mengenai Godzilla dan G-Cell. Sehingga, kita bisa mengetahui lebih jauh mengenai Raja Para Monster tersebut.

Exit mobile version